20181219

The End Of Gunpla Bootleg.

Penyitaan & penutupan pabrik daban.
Bootleg alias barang palsu menjadi momok bagi banyak industri. Karena barang-barang palsu ini tentu saja sangat merugikan brand yang aslinya. Termasuk juga dalam industri mainan, kemunculan bootleg sangat meresahkan industri ini, termasuk juga dalam Gunpla. Brand-brand bootleg terutama Gunpla beberapa tahun ini terus bermunculan terutama dari RRC. Kerugian terbesar dari bootleg ini sebenarnya bukan hanya sekedar menganggu revenues dari brand asli atau pemegang lisence yang asli. Namun kerugian terbesar dari bootleg ini adalah kerusakan Brand images yang asli.

Bootleg itu dapat dikatakan sebagai cheap ass copy. Dimana kualitas mereka tidak memiliki kontrol. Sementara sejumlah bootleg ini berusaha untuk mengcopy barang-barang Bandai namun tentu saja dengan kualitas yang seadanya. Kondisi ini dapat mengganggu brand image dari Bandai. Bagi yang sudah lama berada di dunia gunpla tentu paham mana Bandai mana yang bootleg. Namun bagi yang masih awam dengan Gunpla kemudian dia merakit bootleg yang kualitasnya memang rata-rata jelek ini kemudian mengasosiasikannya dengan Bandai karena ketidak pahamannya. Hal seperti inilah yang sebenarnya ingin dilindungi oleh Bandai, bukan sekedar untung rugi penjualan saja. Namun mencegah kerusakan brand image oleh kualitas bootleg yang ala kadarnya.


Gunpla bootleg tidak hanya merugikan Bandai selaku pemegang lisence Gundam & Sotsu Sunrise selaku pemilik lisence Gundam. Namun juga penggunanya. Seperti sempat disinggung sedikit diatas bahwa produksi bootleg ini tidak memiliki quality control yang baik. Semua pabrikan bootleg menggunakan plastik daur ulang yang tidak jelas asal-usul serta kandungannya. Hal ini sangat berbahaya bagi builder yang merakitnya. Terutama jika kemudian diberikan kepada anak-anak karena bootleg ini dianggap lebih murah dibandingkan yang asli. Padahal kandungan plastiknya tidak memiliki standard keamanan yang sangat berbahaya bagi anak-anak. 

Boys Never Grown Up sangat setuju dengan langkah Bandai & Sunrise dalam beberapa tahun ini untuk terus memerangi bootleg. Jika tahun sebelumnya kasus dragon momoko dimenangkan oleh Bandai dengan dipenuhinya tuntutan penjara bagi pemilik dragon momoko serta denda yang besar agar tidak mengulangi perbuatannya. Maka baru saja Daban sebagai pabrik bootleg terbesar di RRC, akhirnya juga terciduk polisi. Daban ini bisa dikatakan lebih parah daripada dragon momoko, karena selain mengeluarkan kit yang melanggar hak cipta, daban juga mengeluarkan kit copy alias reverse casting. Seharusnya tuntutan di pengadilan dapat lebih berat daripada yang dituntutkan kepada dragon momoko.

Selain daban & dragon momoko sebenarnya banyak produsen lain yang sebaiknya segera diproses yaitu dari Supernova & Hobby Star. Supernova yang merupakan bootleg specialis dari seri Gundam Wing ini dikabarkan segera memindahkan pabriknya dan berganti nama setelah daban ditangkap polisi. 

Semoga keberhasilan dalam menumpas produk bootleg yang tidak peduli meski mencuri hak cipta seperti ini juga terjadi ke produk mainan yang lain, misalkan lepin yang memalsukan lego, serta berbagai mainan lain yang melanggar hak cipta dengan tidak meminta ijin kepada pemegang hak cipta yang asli. sebab kondisi pembiaran terhadap bootleg pada secara jangkah panjang dapat mencederai industri secara keseluruhan. Misalkan saja karena pembiaran ini kemudian Sotsu Sunrise memutuskan untuk mempeti eskan seri Gundam, yang mengalami kerugian tentu saja kita para fans gundam yang tidak akan dapat menikmati lagi munculnya gundam baru. Karena itu jangan karena keegoisan yang menginginkan kit dengan harga murah kemudian para original kreator merasa tidak dihargai.

Mari hargailah produk-produk original dan produk berlisensi resmi, dan bersama miliki kesadaran untuk tidak mensupport produk palsu, bajakan, & bootleg.

No comments:

Post a Comment

Prediksi Final GBWC 2019

GBWC 2019 yang merupakan event kompetisi Gundam Official dari Bandai & Sunrise akan memasuki babak final pada 8 Desember 2019. Yang arti...