Final perhelatan Gunpla terbesar pada 2018 telah berakhir pada 9 Desember 2018 lalu. Bertempat di Gundam Base Tokyo yang merupakan toko gundam resmi terbesar di dunia. Event kompetisi Gundam yang dilakukan di 16 Negara sejak pertengahan 2018 ini berpuncak di Jepang, dimana wakil dari 16 negara berkumpul dengan menampilkan karya yang telah sebelumnya terpilih melalui kompetisi GBWC yang diadakan per-negara. Untuk Indonesia sendiri, GBWC 2018 ini berlangsung dari 1 Nov -11 Nov 2018 lalu di Mall Kota Kasablanca dan pengumuman representative Indonesia telah diumumkan pada 4 Nov 2018. Sedangkan untuk negara lain memiliki variasi waktu yang berbeda tentunya.
Dari 16 Negara ini akhirnya terkumpul 28 Karya yang berlaga pada Final GBWC 2018. Terdiri dari 16 entry kelas Open (15+) dan 12 entry kelas Junior (11-14). Ke-28 entry ini tentu luar biasa, setiap finalis tentu memiliki strong pointnya masing-masing. Untuk Indonesia sendiri diwakili oleh Antonius (Open) & Mark Alexander I. (Junior). Kedua builder ini cukup keren, karena Antonius sudah 4 kali terpilih sebagai juara di GBWC Indonesia yaitu Gold (2014), Silver (2015), Bronze (2016), & Gold (2018). Sedangkan Mark Alexander ini telah 2 kali meraih gelar juara di GBWC Indonesia dengan Silver (2017) dan Gold (2018). Kedua builder ini sungguh luar biasa prestasinya.
Hasilnya pada 9 Desember 2018 lalu melalui live stream Gundam Base Tokyo, adalah seperti yang sudah kami duga sebelumnya untuk Junior dari Indonesia meraih World Champion dengan total score dari ke-4 juri adalah 940. Score ini termasuk sangat tinggi untuk junior, terpaut 100 poin dari juara 2 yang memperoleh total score 840 dari ke-4 juri. Alias ini adalah kemenangan mutlak Akhirnya setelah menunggu versi dubbing inggrisnya dikeluarkan oleh bandai melalui youtube channel gundaminfo, akhirnya kami dapat mengerti tanggapan para juri terhadap karya Mark Alexander ini. Komentar dari Juri mengenai karya Build Divers Fantasy ini adalah "Struktur dari presentasi karya ini sangat luar biasa dan detailnya juga sangat tinggi, namun yang menonjol adalah pewarnaanya sangat indah. Kshatriya diberi pewarnaan yang cerah, sedangkan Unicornnya cenderung monotone. Namun koordinasi warna keduanya sangat indah. Selamat. Jenius." Juri dari Model Graphix tersebut memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap karya Mark Alexander ini.
Entry Build Divers Fantasy ini dari awal sejak di Kota Kasablanca lalu saat GBWC Indonesia sudah membuat kami dari Boys Never Grown Up merasa yakin bahwa entry ini akan menjadi Junior Champion. Karena secara keseluruhan baik untuk craftmenship, painting, & idea sudah bagus bahkan bisa dibilang sangat unik. Kami sudah lama berkecimpung di dunia Gunpla namun belum pernah melihat sebuah penyajian yang seperti ini. Bravo untuk Junior dari Indonesia.
Entry Build Divers Fantasy ini dari awal sejak di Kota Kasablanca lalu saat GBWC Indonesia sudah membuat kami dari Boys Never Grown Up merasa yakin bahwa entry ini akan menjadi Junior Champion. Karena secara keseluruhan baik untuk craftmenship, painting, & idea sudah bagus bahkan bisa dibilang sangat unik. Kami sudah lama berkecimpung di dunia Gunpla namun belum pernah melihat sebuah penyajian yang seperti ini. Bravo untuk Junior dari Indonesia.
Sedangkan untuk juara pertama open adalah dari Jepang. Sebelumnya Boys Never Grown Up memperkirakan Juara pertama akan didapatkan oleh Jepang atau Thailand, karena kedua entry ini sangat luar biasa. Dan ternyata juara pertama didapatkan Jepang. Sedangkan Thailand mendapatkan juara ke-tiga & Special Judges Award. Karya dari Jepang untuk open ini memang sangat luar biasa dengan detail yang sangat tinggi, tidak hanya mampu menampilkan sisi mechanical saja namun juga memiliki unsur art dengan painting serta presentasi yang unik. Pengecatan dengan carbon fiber effect ini bisa dikatakan yang pertama kali muncul dalam event GBWC. Teknik ini cukup susah, bahkan untuk bidang yang besar saja seperti bemper mobil saja sebenarnya teknik ini tidaklah mudah, apalagi dalam bidang yang kecil seperti PG EXIA. Tentunya ini membutuhkan skill yang luar biasa.
Komentar Juri untuk juara dunia Open adalah "Karya ini dapat dikategorikan dalam Box Type Diorama, jika biasanya box type diorama adalah dikelilingi oleh 4 dinding dan hanya dapat dinikmati dari 1 sisi saja. Namun karya ini begitu indah saat dilihat dari depan, namun dapat dinikmati dari sisi yang berbeda karena adanya jendela yang membuat dapat menikmati diorama ini juga dari samping melalui jendela yang ada. Jika diperhatikan, bagian detail exterior juga dikerjakan dengan sangat bagus dan jika diperhatikan dari sebelah kanan akan tampak seperti monolith yang diletakkan dalam perjalanan mengelilingi semesta.Terdapat logo Celestial Being pada bagian belakang. Jadi bagian manapun dari entry ini dapat dinikmati dari semua sisi. Juri hampir memberikan nilai 100 karena idenya begitu luar biasa dan karya ini adalah karya yang pantas untuk menjadi Champion."
Untuk open dari Indonesia sendiri juga memperoleh posisi yang cukup bagus mengingat persaingan GBWC untuk open tahun ini sangatlah berat. Bahkan bisa dibilang sangat luar biasa berat, semua entry memiliki kharismanya masing-masing. Sehingga dapat dikatakan meski Open Indonesia tidak menerima Award, dapat bersaing dengan Finalist lain dengan nilai yang bagus sudah menjadi prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Semoga tahun depan Builder Indonesia baik dari Open maupun Junior dapat naik podium pada final GBWC 2019.
Berikut adalah penilaian yang diberikan juri pada semua entry finalist GBWC 2018
Berikut adalah daftar pemenang GBWC dari tahun ke tahun sejak 2011 hingga sekarang 2018
Komentar Juri untuk juara dunia Open adalah "Karya ini dapat dikategorikan dalam Box Type Diorama, jika biasanya box type diorama adalah dikelilingi oleh 4 dinding dan hanya dapat dinikmati dari 1 sisi saja. Namun karya ini begitu indah saat dilihat dari depan, namun dapat dinikmati dari sisi yang berbeda karena adanya jendela yang membuat dapat menikmati diorama ini juga dari samping melalui jendela yang ada. Jika diperhatikan, bagian detail exterior juga dikerjakan dengan sangat bagus dan jika diperhatikan dari sebelah kanan akan tampak seperti monolith yang diletakkan dalam perjalanan mengelilingi semesta.Terdapat logo Celestial Being pada bagian belakang. Jadi bagian manapun dari entry ini dapat dinikmati dari semua sisi. Juri hampir memberikan nilai 100 karena idenya begitu luar biasa dan karya ini adalah karya yang pantas untuk menjadi Champion."
Untuk open dari Indonesia sendiri juga memperoleh posisi yang cukup bagus mengingat persaingan GBWC untuk open tahun ini sangatlah berat. Bahkan bisa dibilang sangat luar biasa berat, semua entry memiliki kharismanya masing-masing. Sehingga dapat dikatakan meski Open Indonesia tidak menerima Award, dapat bersaing dengan Finalist lain dengan nilai yang bagus sudah menjadi prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Semoga tahun depan Builder Indonesia baik dari Open maupun Junior dapat naik podium pada final GBWC 2019.
Berikut adalah penilaian yang diberikan juri pada semua entry finalist GBWC 2018
Penilaian kategori Open |
Penilaian kategori Junior |
No comments:
Post a Comment