20181107

GBWC 2018 Indonesia Results, Ajang Kompetisi Gunpla Builder Paling Bergengsi di Indonesia


GBWC Indonesia tahun 2018 ini sungguh sangat luar biasa, selain peminat dan peserta sangat banyak, jauh melebihi tahun tahun sebelumnya, mokit entri GBWC tahun 2018 ini sangat banyak yang berkualitas, tentunya persaingan menjadi yang terbaik sangat sulit, dan menjadi menarik untuk diikuti. Bolehlah dikatakan tahun 2018 ini tahun terbaik GBWC di Indonesia. Dewa Dewa Gunpla dan Master Master Modeller pada turun semua di tahun ini. Sungguh persaingan yang begitu keras.

Nampaknya Bandai Jepang lewat kerja samanya dengan Kidz Station telah berhasil membuat ajang GBWC menjadi sangat bergengsi di Indonesia dan tentunya memiliki aura kharismatiknya sendiri. Antusiasme pengunjung juga sangat luar biasa tinggi, apalagi lokasi event ini terletak di Mall paling top hit list di Jakarta saat ini. Modeler modeler muda dan simpatisan penggemar Gunpla juga memadati area ini. Tak hanya warga Jakarta namun banyak yang dari luar kota bahkan luar pulau seluruh penghujung Indonesia yang sengaja datang untuk menyempatkan diri melihat-lihat  atau bahkan mengikuti event paling bergengsi ini.





Entry tahun 2018 ini benar-benar luar biasa untuk Open B & Junior Category (usia 11-14 tahun). Banyak peserta yang benar-benar all out di tahun ini. Boys Never Grown Up sendiri sempat kesulitan untuk memilih karya favorit versi kami, dikarenakan  entry 2018 ini sungguh banyak yang memiliki Value yang benar benar bagus.  Yang pasti pilihan Mr. Katsumi “Meijin” Kawaguchi selaku juri resmi GBWC sangat sangat Tepat dan Fair menurut kami. Bahkan beberapa pilihan favorit kami juga terpilih sebagai pemenang GBWC 2018 Indonesia pada kategorinya masing-masing.

Pada tanggal 4 November 2018 kemarin telah diumumkan pemenang GBWC 2018 secara langsung oleh Sang Juri yang sengaja di datangkan  dari Jepang, yaitu Dewa Modeller Gunpla, Katsumi  “Meijin” Kawaguchi.  Menurut Meijin, entry GBWC  Indonesia tahun ini benar-benar luar biasa dan secara kualitas meningkat pesat sangat jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga Beliau sangat senang akan peningkatan kualitas dari Gunpla Builder di Indonesia.

Banyak pengamat Gunpla dan komunitas juga merasa puas, karena kejelian Meijin dalam menentukan pilihan Juara di tahun ini.  Sebagai contoh untuk Open B walau banyak pengamat awam lebih menyukai salah satu Gundam Favorit karya salah satu peserta, Boys Never Grown Up sangat setuju dengan pilihan Meijin memilih “The Return of the Red Comet” sebagai juara pertama. Karya Mokit ini memiliki teknik yang sangat luar biasa, bahkan teknik yang sangat baru dan memiliki tingkat kesulitan tinggi menurut pengamatan dari kami dan hasilnya “Clean” banget. Mungkin hal ini luput dari sebagaian besar pengamat awam he he he, tentunya tidak luput dari pengamatan team Boys Never Grown Up yang sudah fasih dengan dunia modeler pro J , apalagi tentunya dari pengamatan Meijin Kawaguchi sendiri sebagai juri yang sangat kompeten untuk masalah ini.

Pilihan Meijin Kawaguchi untuk  Juara 1 Junior Course juga sungguh sangat tepat, memuaskan banyak pemerhati gunpla, karena karya sang juara ini memiliki value yang sangat Fresh. Karya ini mampu menonjolkan sisi terbaik Gunpla kit yang dipakai dalam Entry dari sudut pandang yang jauh berbeda dari kebanyakan cara presentasi gundam yang lazim. Bagian-bagian terbaik dari  yang gunpla yang dipakai  jadi terlihat menonjol. Menurut pengamatan kami, berbagai kalangan komunitas maupun pemerhati gunpla  yang hadir dalam ceremony pengumuman pemenang merasa lega, puas dan bersuka cita karena keputusan pilihan ini. Tepat, Fair dan Memuaskan.

Sebagai perwakilan Indonesia untuk bertanding ke Jepang dari Open B adalah karya dengan judul “The Return Of The Red Comet” karya dari builder Antonius. Karya yang ditampilkannya adalah Sinanju Custom yang menggabungkan konsep dari Sinanju & Sinanju Stein menghasilkan desain baru yang unik. Dengan build yang sangat innovative dengan detail & clean dengan tingkat kesulitan build yang sangat tinggi.

Sedangkan dari Junior yang menjadi perwakilan Indonesia ke Jepang adalah karya dengan judul “Build Divers Fantasy” karya dari builder Mark Alexander. Karya ini sangat unik & dari awal sudah sangat menyita perhatian Boys Never Grown Up. Menampilkan adegan pertarungan antara Kshatriya custom dengan Unicorn custom. Presentasi yang ditampilkan oleh Builder ini sangat unik dengan membuat kshatriya berada dalam posisi terbalik, tidak pernah kami lihat sebelumnya. Karya ini mengundang decak kagum team reportasi kami yang secara khusus hadir meliput perhelatan akbar ini. Selain presentasi yang unik, detail dari kedua kit yang digunakan juga menunjukkan bakat dari builder ini yang terus berkembang dari tiap tahunnya. Yang menarik lagi dari entry ini adalah senjata dari Kshatriya yang  tampil alami seakan menyerang Unicorn. Rantainya bisa tampil alami melawan gravitasi merupakan sesuatu yang fresh dan unik bagi Boys Never Grown Up.

Kedua builder yang menjadi representasi Indonesia pada tahun ini benar-benar menampilkan entry yang luar biasa. Jika Antonius sebagai Perwakilan Open menunjukkan builder Kawakan dengan kemampuan & teknik tinggi yang sudah sangat teruji matang. Bahkan sudah beberapa kali memenangkan perlombaan gunpla sebagai jawara. Sedangkan Mark sebagai perwakilan Junior mampu menampilkan ide-ide segar penuh fantasi khas anak muda dengan bakatnya yang terus meningkat. Sebagai catatan pengingat, builder Mark ini merupakan juara 2 GBWC Junior B 2017 lalu, & dari entrynya di tahun ini menunjukkan bahwa bakat dari builder muda ini terus berkembang serta semakin matang. Dengan adanya builder muda yang berbakat seperti Mark ini, Boys Never Grown Up merasa bahwa masa depan Gunpla Builder Indonesia akan cerah.

Semoga melalui dua orang builder yang menjadi Indonesia Representative tersebut, Indonesia dapat menjadi World Champion di final GBWC 2018 yang berlangsung di Gundam Base Tokyo akhir tahun 2018 ini.

Nah menarik banget khan… dan sangat disayangkan apabila terlewatkan loh, jadi bagi kalian yang merasa dan menyebut diri para otaku Gundam yang belum sempat melihat secara langsung jangan khawatir. Pameran karyanya sendiri tetap dipamerkan hingga 11 November 2018 nanti di Food Society kota Kasablanca. Jadi bagi yang ingin melihat sekaligus mempelajari karya-karya entry GBWC 2018 Indonesia yang luar biasa, terutama karya para pemenangnya masih memiliki kesempatan hingga tanggal 11 November nanti. Yuk hadir dan saksikan sendiri.

Terima kasih kepada Kidz Station & khususnya Bandai Jepang yang telah mengadakan GBWC Indonesia sehingga memacu terus para builder Indonesia untuk meningkatkan skill mereka.

Berikut adalah daftar pemenang GBWC Indonesia 2018

Open B
Juara 1
Builder : Antonius (INDONESIA REPRESENTATIVE OPEN COURSE)
Title : The Return Of The Red Comet

Juara 2
Builder : Johan Yabin
Title : Gelgoog Destroyer

Juara 3
Builder : Ronny H
Title : Widows Of War

Open A
Juara 1
Builder : Christian Suherli
Title : Till Death Do Us Part

Juara 2
Builder : Yoga Aditama
Title : Endelss Waltz

Juara 3
Builder : Gynawan Setiabudi
Title : Cold District

Junior Category
Juara 1
Builder : Mark Alexander (INDONESIA REPRESENTATIVE JUNIOR COURSE)
Title : Build Divers Fantasy

Juara 2
Builder : Derick Tantra
Title : Iron Claws

Juara 3
Builder : Jennifer Charmeline Widjaja
Title : Final Battle

Junior Special Award (kurang dari 10 Tahun)
Builder : Giselle Yolanda Wong
Title : Akuma O Korosu

MG Award Open
Builder : Fajar
Title : Omega Sinanju

MG Award Junior
Builder : Felix Kenzo Setiawan
Title : Battle City

HG Award Open
Builder : Patrick Darmawan
Title : Zaku Diver 1

HG Award Junior
Builder : Gigari joedawinata
Title : Hang On


New Challenger Special Award Open
Builder : Sadiyanto Mikazuki Augus
Title :

New Challenger Special Award Junior
Builder : Arya Mikhail
Title :

Gundam Build Divers Special Award Open
Builder : Trisnawan
Title : Charkapool

Gundam Build Divers Special Award Junior
Builder :
Title : Sky Fall


No comments:

Post a Comment

Prediksi Final GBWC 2019

GBWC 2019 yang merupakan event kompetisi Gundam Official dari Bandai & Sunrise akan memasuki babak final pada 8 Desember 2019. Yang arti...