Setiap tahun selalu terjadi drama pada saat GBWC yang menganggap hasilnya seperti gacha. Drama seperti ini selalu terjadi pada setiap negara. Termasuk juga di Indonesia pada tahun ini. Sejak tanggal 4 November sebenarnya Boys Never Grown Up sudah merasa bahwa akan terjadi drama besar pada tahun ini. Penyebabnya sangat simple karena favorit sebagian pengunjung tidak menjadi juara sama sekali ditahun ini. Mereka yang tidak puas ini kemudian merasa event GBWC itu seperti Gacha. Namun menurut Boys Never Grown Up pemilihan Kawaguchi Sensei sangat tepat dan dari awal untuk juara pertama "The Return Of The Red Comet" sudah sesuai dengan prediksi dari team reportase kami yang melihat GBWC 2018 secara langsung di Kota Kasablanca. Entry ini sangat istimewa dan memenuhi ketiga kategori penilaian, serta memiliki resep juara. Resep juara ini kadang tidak disadari oleh penonton GBWC, mereka hanya terhipnotis oleh tampilan yang wow dari sebuah entry. Ada hal lain yang diperlukan untuk menjadi juara. Yuk kita bahas lebih lanjut.
Penilaian GBWC ini bukan gacha seperti yang dikeluhkan oleh sebagian penonton. GBWC ini memang berbeda dengan kompetisi gunpla lainnya. Kompetisi lain hanya menekankan 2 hal saja painting & craftmenship, sementara GBWC masih ada penilaian dari segi ide. Jadi meski skill (Painting & Craftmenship) memiliki nilai sempurna itu baru 66,66% saja, sisanya yang 33,33% adalah masalah ide. Dan yang dicari oleh Kawaguchi Sensei adalah ide yang fresh.
Boys Never Grown Up setuju dengan artikel di blog ini, bahkan artikel tersebut menjelaskan secara gamblang bahwa memenangkan GBWC itu butuh strategi, tidak dapat mengandalkan skill tinggi saja namun harus memiliki konsep yang menarik sehingga karya itu bukan sekedar teknikal saja namun juga punya soul seperti sebuah karya seni. Karenanya beberapa builder dapat menjadi pemenang berkali-kali disebuah negara. Hal itu bukan karena kawaguchi memiliki rasa favorit terhadap builder tertentu. Pada saat penilaian bahkan kawaguchi tidak memiliki data builder yang dinilainya, dia hanya mendapatkan nomer peserta saja tanpa nama. Jadi jika seorang builder mampu menang berkali-kali, itu karena builder tersebut sudah menemukan strategi untuk membuat gunpla karyanya menjadi sebuah karya seni. Beberapa builder tampaknya sudah menemukan hal itu, termasuk juga Antonius juara 1 open B Indonesia yang sudah beberapa kali masuk dalam 3 Besar GBWC Indonesia dan dua kali menjadi Juara pertama. Berarti antonius sudah menemukan benang merahnya untuk memenangkan kompetisi ini.
Jadi bagi yang ingin menjadi juara, haruslah memiliki attitude seperti ini:
1. You must love this hobby. Jika kamu beneran suka dengan hobby ini tidak bisa setengah-setengah.
2. You must fun when builded it. Faktor mood sangat berpengaruh terhadap karya. Dan emosimu saat membuat karya itu dapat terbaca oleh mata yang sudah ahli dalam pergundaman. Seperti halnya karya seni lainnya yang dapat dirasakan emosi dari senimannya saat membuat karya tersebut.
3. You must proud with your Gunpla. Kamu sebagai kreator haruslah bangga dengan kreasimu. Jika kamu saja tidak bangga, bagaimana orang lain dapat mengapresiasi termasuk Kawaguchi Sensei yang memberikan penilaian.
4. You must explore new things. Harus berani mengeksplorasi hal-hal baru, jangan hanya menampilkan teknik yang itu-itu saja. Coba teknik baru atau gabungkan beberapa teknik agar menarik. Termasuk juga untuk presentasi, eksplore cara penyajian yang menarik & baru.
5. Totality. Entry yang digarap setengah-setengah tidak akan menang. Haruslah totalitas agar dapat memenangkan dapat memenangkan kompetisi.
5. Totality. Entry yang digarap setengah-setengah tidak akan menang. Haruslah totalitas agar dapat memenangkan dapat memenangkan kompetisi.
Ingat kompetisi GBWC ini bukan gacha, butuh skill dan sesuatu yang lebih daripada skill
No comments:
Post a Comment