Hobby gundam atau yang lebih pas disebut gunpla saat ini semakin booming di Indonesia. Terbukti dengan event kompetisi internasional seperti GBWC yang melibatkan Indonesia sebagai salah satu negara dari 16 Negara dari sejak pertama kali diadakan yaitu pada 2011. Dan setelah itu lomba-lomba lokal yang sifatnya regional mulai bermunculan. Salah satu lomba lokal yang tergolong rutin adalah Gundama Challenge. Dan pada tahun 2019 ini adalah yang keempat kalinya lomba ini diadakan oleh komunitas gundam malang.
Event ini cukup seru karena bertepatan dengan acara jejepangan yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Jadi selain ada event lomba gundam di lokasi yang sama juga berlangsung acara jejepangan tersebut yang diramaikan oleh cosplay, komunitas toys & anime yang ada di malang, serta berbagai food stall yang semuanya dengan tema masakan Jepang. Meski soal rasa masakan tidak dapat dikatakan otentik, namun cukup untuk mengisi perut selama melihat semua entry gunpla dalam Gundama Challenge Revenge ini.
Masih sama seperti pada tahun sebelumnya. Kompetisi ini terbagi dalam 3 kategori yaitu clean build, repaint, & custom. Jadi bukan terbagi menurut usia seperti GBWC ya. Peserta yang terbanyak tentu saja dari kelas clean build. Karena kelas ini adalah yang termudah sekaligus yang termurah untuk diikuti oleh semua gunpla builder. Karena benar-benar rakit rapi saja, tanpa boleh dipasang sticker/decal, tanpa top coat, tanpa panel line, jadi benar-benar murni rakit. Kelas ini adalah kelas yang cocok diikuti untuk pemula yang baru masuk ke hobby ini. Kelas berikut adalah repaint, di kelas ini wajib repaint, tetapi tidak boleh ada custom apapun. Kelas custom adalah kelas advanced yang mewajibkan adanya customisasi pada gunpla baik dari segi paint, custom panel line, pla plate, kit bash, dll. Teknik yang digunakan adalah bebas untuk kelas ini.
Meski lomba ini termasuk lomba lokal namun cukup seru dan pesertanya cukup banyak, bahkan lebih banyak dari lomba yang diadakan oleh komunitas gundam di Surabaya pada bulan februari 2019 lalu. Secara kualitas & kuantitas lomba di Malang ini jauh lebih menarik. Dan yang seru sebenarnya adalah dalam lomba lokal ini terjadi drama. Untuk dramanya di artikel berikutnya ya, karena masih belum mencapai klimaksnya.
No comments:
Post a Comment